Tingkatkan kepedulian lingkungan dengan mengelola sampah. Dalam rangka pencegahan pemanasan global (global warming) peran serta warga sekolah melalui kelestarian dan kebersihan lingkungan sekolah serta lingkungan sekitarnya. Pengelolaan sampah dengan benar supaya tidak menjadi problem dalam kehidupan, melalui 3M : mengurangi, mengolah serta menggunakan, seperti himbauan Ibu Bupati Sragen. Mengurangi timbunan sampah termasuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Mengolah sampah untuk memilah sampah organik dan anorganik. Menggunakan organik dijadikan pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik bisa digunakan sebagai kerajinan tangan.

HPSN (Hari Peduli Sampah Nasional) yang diperingati setiap tanggal 21 Februari, dengan mengajak seluruh siswa untuk membersihkan lingkungan kelas, halaman sekolah, dan lingkungan sekitarnya, dengan pendampingan dari Bp/Ibu Guru. Dilansir dari berita Detik.com bahwa peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dilakukan sebagai bentuk pengingat akan peristiwa pada 2005 silam. Kala itu terjadi longsor gunungan sampah di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005. Longsornya gunungan sampah TPA Leuwigajah menimpa perkampungan warga di Cilimus dan Pojok, Jawa Barat. Akibatnya lebih dari 100 nyawa meninggal dunia. Tragedi terjadi akibat tingginya curah hujan dan ledakan gas metana dari tumpukan sampah. 157 jiwa melayang dan dua kampung (Cilimus dan pojok) hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah. yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah

Untuk itulah, peran sekecil apapun dari kita untuk Pengelolaan Sampah akan sangat bermanfaat untuk lingkungan sekitar kita. Lingkungan bersih akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Apa itu HPSN?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *